SUMBER DATA RADEN FATTAH MENURUT PARA ULAMA' DAN HABAIB
[Data Sejarah Dari Al-Habib Hadi bin Abdullah Al-Haddar dan Al-Habib Bahruddin Azmatkhan Ba'alawi]
Sumber data yang benar dan disepakati oleh para Ulama' Islam adalah bahwa
1. Raden Fattah adalah murid dan menantu Sunan Ampel
2. Raden Fattah adalah Sayyid.
Bukti kesayyidan Raden Fattah, adalah:
1.
Dinikahkan dengan Syarifah Asyiqah binti Sunan Ampel. Dalam perspektif
Fiqih Munakahat dan Kafa'ah Syarifah. Maka seorang Syarifah hanya pantas
menikah dengan sayyid. Mengenai hal ini para ulama' 4 Madzhab sepakat,
bahwa Syarifah seharusnya menikah dengan sayyid.
2.
Berdasarkan beberapa kesaksian dari para ulama' dan habaib. dijelaskan
bahwa:Menurut Sayyid Bahruddin Ba'alawi, dan juga almarhum Habib Muhsin
Alhaddar dan Al-Habib Hadi bin Abdullah Al-Haddar Banyuwangi menjelaskan
bahwa Silsilah Raden Fattah mengalami pemutar balikan sejarah. Tokoh
orientalis yang telah memutarbalikkan sejarah dan nasab Kesultanan Demak
adalah Barros, Hendrik De Lame dll. Mereka ini adalah Orientalis
Belanda yang berfaham Zionis.
Ayah Raden Fattah adalah
Sultan Abu Abdullah (Wan Bo atau Raja Champa) ibni Ali Alam (Ali Nurul
Alam ) ibni Jamaluddin Al-Husain ( Sayyid Hussein Jamadil Kubra) ibni
Ahmad Syah Jalal ibni Abdullah ibni Abdul Malik ibni Alawi Amal Al-Faqih
ibni Muhammad Syahib Mirbath ibni ‘Ali Khali’ Qasam ibni Alawi ibni
Muhammad ibni Alawi ibni Al-Syeikh Ubaidillah ibni ahmad Muhajirullah
ibni ‘Isa Al-Rumi ibni Muhammad Naqib ibni ‘Ali zainal Abidin ibni
Al-Hussein ibni Sayyidatina Fatimah binti Rasulullah SAW .
Ayah Raden Patah yaitu Sultan Abu Abdullah (Wan Bo atau Raja Champa) ini menikah dengan Putri Brawijaya V (Bhre Kertabhumi).
Jadi
pernikahan ini sesuai dengan Syariat Islam, karena seorang sayyid yaitu
Sultan Abu Abdullah menikahi putri Brawijaya dan mengislamkannya.
Panggilan
putra Brawijaya terhadap Raden Pattah. bukan berarti dalam arti anak.
tetapi dalam bahasa JAWA ...Putra dipakai untuk memanggil anak, cucu,
cicit dan keturunan.
Dalam Catatan beberapa Rabitah yang ada di Indonesia serta beberapa catatan para Habaib dan Kyai ahli nasab diriwayatkan bahwa:
Sayyid Abu Abullah (Wan Bo atau Raja Champa) memiliki istri:
1. Isteri Pertama adalah: Syarifah Zainab binti Sayyid Yusuf Asy-Syandani (Pattani Thailand) melahirkan 2 anak laki-laki: yaitu:
a. Sayyid Abul Muzhaffar, melahirkan para sultan Pattani, Kelantan lama dan Malaysia.
b. Sayyid Babullah, melahirkan Sultan-sultan Ternate.
2. Isteri kedua adalah Nyai Rara Santang binti Prabu Siliwangi Raja Pajajaran, melahirkan 2 anak, yaitu:
a. Sultan Nurullah (Raja Champa)
b. Syarif Hidayatullah (Raja Cirebon) bergelar Sunan Gunung Jati.
3.
Istri ketiga adalah Nyai Condrowati binti Raja Brawijaya V, melahirkan 1
anak yaitu: Raden Patah yang bergelar Sultan Alam Akbar Al-Fattah.
Gelar Akbar dinisbatkan pada gelar ayahnya yaitu Sultan Abu Abdullah
(Wan Bo atau Raja Champa) ibni Ali Alam (Ali Nurul Alam ) ibni
Jamaluddin Al-Husain ( Sayyid Hussein Jamadil Kubra atau Syekh Maulana
Al-Akbar)
Cerita yang wajib diluruskan adalah:
1.
Menurut Babad Tanah Jawi, Bahwa Raden Patah anak dari Brawijaya V yang
menikahi Syarifah dari Champa yang bernama Ratu Dwarawati
Sanggahan saya:
Dalam
ilmu Fiqih Islam, hal ini penghinaan terhadap Syarifah, karena tidak
mungkin seorang syarifah dinikahkan kepada Raja Hindu. kalao toh masuk
Islam. Maka tidak mungkin syarifah menikah dengan muallaf.
2.
Menurut kronik Cina dari kuil Sam Po Kong, Ibu Raden Patah adalah Selir
Brawijaya dari Cina. Lalu selir tersebut dicerai dan dinikahkan kepada
anak brawijaya yang menjadi Adipati Palembang.
Sanggahan Saya:
Jelas
sekali kisah ini bertentangan dengan syariat Islam. Dan tidak layak
dinisbatkan kepada ibu dari Raden Patah. Haram hukumnya Istri ayah
meskipun telah dicerai dinikahkan dengan anak yang lain.
*Note : by Nurfadhil Azmatkhan Al-Husaini dengan tulisan ini menunjukkan pula bahwa =
1. Walisongo & kerabat pada masa lalu juga kerap kali menjaga & mengutamakan Kafa'ah..
2.
Meluruskan pula sejarah Sunan Gunung Jati yang selama ini nasabnya
benar & jelas namun dikisahkan sebagai putra Raja Mesir Abdullah..
padahal Abdullah merupakan Raja Champa seperti data di atas; hal ini
dikarenakan.. Sunan Gunung Jati sbg putra seorang Raja, ketika berdakwah
ke nusantara, sebelumnya sempat belajar & berdakwah dari Mesir..
sehingga disangka sbg putra Raja Mesir.. Hal ini sudah kami cek dalam
sejarah daftar penguasa Mesir pada jaman itu, tdk tercatat nama Syarif
Abdullah.. sedangkan dalam sejarah Melayu, Pattani & Champa .. hal
ini dikenal jelas.. dan diakui ulama ahli nasab.. Penulisan kisah sunan
Gunung Jati sbg putra Raja Mesir berasal dari distorsi komunikasi mulut
ke mulut yang kemudian dicatat dalam Babad sekitar 200 tahun kemudian
dari masa kehidupan Sunan Gunung Jati.. dan kemungkinan besar terkait
dengan campur tangan penjajah dalam mengaburkan sejarah para penyebar
Islam nusantara.
http://zilzaal.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Design By Mr. Jack. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar